Skip to main content

Featured

"JALAN HIDUP PENUH MISTERI"

 "JALAN HIDUP PENUH MISTERI" Tersembunyi ujung jalan hampir atau masih jauh, ku di bimbing tangan Tuhan ke Negeri yang tak ku tau. Bagai ombak menghempas karang, buih terpisah berhamburan, singgah sebentar tak membekas, hilang dan pergi begitu saja. Kenangan indah tak terlupakan, sahabat dan teman tetap di jaga, kata dan bahasa bagai pedang, akan binasa, salah di gunakan. Baca Juga: Pentingnya Membaca Keluarga adalah kebahagiaan, dunia akan indah jika dihiasi kasih dan sayang, tak terlupakan bahasa dan kata di ucapan indah jika kedengarannya. Jika hidup bagai misteri tak tau apa yang terjadi, siapkan mata menatap jauh, bagai burung camar memantau mangsa, hendak membidik untuk di santap. Jalan yang sunyi siap menanti, entah siapa yang akan menemani, tak ada kawan yang siap mendampingi, beranikan diri untuk melewati, walau badai siap menghabisi. Baca Juga: Pentingnya Menulis Di Sosmed Hidup itu masih misteri, setiap kejadian masi tersembunyi, lorong gelap siap menanti, tak tau

HIDUP HANYA BERLANGSUNG SINGKAT

 "HIDUP HANYA BERLANGSUNG SINGKAT"

Janganlah terpesona dengan kehidupan ini sehingga lupa bahwa hidup itu ada batasnya, dan hanya berlangsung singkat saja, atau tidak selamanya hidup itu akan berlangsung untuk waktu yang tidak terbatas.

Jangan tergiur dan terpesona dengan kedudukan, jabatan, fasilitas, penghasilan yang banyak, tampan wajah, cantik muka. Semua itu hanya berlangsung sementara dan sesaat saja, dan pada akhirnya berlalu dan berakhir juga...

Jabatan hanyalah kepercayaan, bisa berakir juga seketika, harta dan fasilitas hanyalah hiasan hidup semata, pada akhirnya pergi dan berlalu juga, mendapatkan itu mudah, tapi tidak mudah mempertahankannya.

Wajah yang tampan atau muka yang cantik hanya sesaat saja, tanpa teras semu itu akan berlalu, seiring waktu yang akan menghilangkannya. Tak ada yang perlu di banggakan kalau semua akan berakhir dan hanya kenangan.

Dunia dan seisinya hanya menawarkan atau memberikan sesuatu yang sifatnya sementara dan tidak akan abadi untuk di miliki. Semua itu bisa datang kapan saja tapi bisa juga pergi semaunya.

Tanpa sadar semua itu bisa berlalu dan menghilang begitu saja. Jabatan bisa di ambil, harta bisa di menghilang, kecantikan bisa pudar, kegantengan bisa usang, dan semuanya itu hanya sementara.

Jika semuanya hanyalah sementara untuk di miliki atau di dapatkan, lantas mengapa mau sombongkan hal itu?. Bukankah sesuatu yang di pinjamkan bukan menjadi milik kepunyaan?.

Jika jabatan, harta, fasilitas, kekayaan, kepintaran, kecantikan, kegantengan yang membuat sombong merupakan titipan, kemudian mengapa harus di sombongkan?Semua itu hanyalah sementara.


Kehidupan manusia juga hanyalah sementara, dan akan berakhir ketika maut menjemput. Jika demikian maka semua yang di miliki, semua yang di jabat, semua yang di banggakan akan berakhir juga.

Manusia akan sadar bahwa ketika kematian itu datang, maka setiap orang yang tiba waktunya akan pergi juga. Harta, tahta, kedudukan, semua yang di miliki, akan tertinggal semuanya.

Jabatan, tahta, kekayaan, ganteng dan cantik, semua itu tidak bisa menunda apalagi membatasi kematian. Jika maut menjemput maka siapa saja tanpa memandang, harus mengakhiri hidupnya.

Kehidupan semua mahluk ada batasnya, baik hewan, tumbuhan dan manusia semua yang bernyawa suatu saat akan berakhir juga. Tak ada kehidupan yang abadi, sehingga tidak perlu sombong.

Akhir dari kehidupan adalah kematian, dan kematian datang dengan sekejap mata, datang seketika dan pergi begitu saja, tak satupun manusia yang dapat mengetahui sebab semua itu rahasia ilahi.

Tak perlu tua untuk mati, orang muda bahkan anak-anak pun bisa meninggal. Kematian datang tanpa memandang usia, orang kaya, orang miskin juga mati, dan kematian tidak memandang status sosial.

Dunia ini hanya tempat persinggahan, tidak ada yang hidup di bumi ini kekal abadi, oleh karena itu apa yang di miliki dan menjadi kebanggaan semua itu semu belaka tak akan di bawa mati.

Sesuatu yang di titip akan di bawa kembali, sesuatu yang di pinjamkan akan di bawa kembali pemiliknya, harta, tahta, kedudukan, jabatan, semua itu titipan dan akan di ambil oleh pemiliknya.

Segala sesuatu yang di miliki perlu untuk di syukuri dan dimanfaatkan untuk membantu dan berbagi kepada sesama, sebab kebaikan yang di lakukan kepada orang lain adalah amal yang akan di bawa mati.

Harta akan tinggal, jabatan akan hilang, fasilitas akan lenyap, setelah kematian atau ajal datang menjemput mu, hanya amal dan kebaikan yang selama ini di perbuat akan di bawa mati untuk selamanya.

Hiduplah dengan bijaksana, bahagialah seperlunya, tertawa secukupnya, hindari kesombongan, tetap rendah hati, saling berbagi dan selalu bersyukur. Hidup ini singkat dan akan segera berakhir.


Salam, by: Orgenes Asmuruf

Comments

Popular Posts