Skip to main content

Featured

"JALAN HIDUP PENUH MISTERI"

 "JALAN HIDUP PENUH MISTERI" Tersembunyi ujung jalan hampir atau masih jauh, ku di bimbing tangan Tuhan ke Negeri yang tak ku tau. Bagai ombak menghempas karang, buih terpisah berhamburan, singgah sebentar tak membekas, hilang dan pergi begitu saja. Kenangan indah tak terlupakan, sahabat dan teman tetap di jaga, kata dan bahasa bagai pedang, akan binasa, salah di gunakan. Baca Juga: Pentingnya Membaca Keluarga adalah kebahagiaan, dunia akan indah jika dihiasi kasih dan sayang, tak terlupakan bahasa dan kata di ucapan indah jika kedengarannya. Jika hidup bagai misteri tak tau apa yang terjadi, siapkan mata menatap jauh, bagai burung camar memantau mangsa, hendak membidik untuk di santap. Jalan yang sunyi siap menanti, entah siapa yang akan menemani, tak ada kawan yang siap mendampingi, beranikan diri untuk melewati, walau badai siap menghabisi. Baca Juga: Pentingnya Menulis Di Sosmed Hidup itu masih misteri, setiap kejadian masi tersembunyi, lorong gelap siap menanti, tak tau

Asal Mula Danau Ayamaru Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat

Terimakasih sobat sudah berkunjung, dalam post kali ini akan di bahas tentang asal mula danau ayamaru, nah berikut penjelasannya. 

gambar danau ayamaru
Danau Ayamaru

Menurut cerita rakyat yang sudah turun temurun hingga pada generasi abad ke 21 ini. Menjadi bahan pegangan bagi putra dan putri maybrat terlebih khususnya ayamaru untuk masa yang akan datang dan juga sebagai bahan yang akan diceritakan kepada anak cucu kita nanti. 

Berikut ini merupakan cerita rakyatnya-- Pada waktu itu seorang pria paruh baya yang ganteng dengan seekor anjÑ–ngnya yang cukup besar sedang berburu, pria tersebut bergerak dari daerah selatan ayamaru. 

Sekitar kurang lebih 4 kilo meter berjalan membuatnya letih, ia pun berniat untuk istirahat sejenak, tiba-tiba dia mendengarkan suara dari anjing miliknya yang sedang menjerit alias menggonggong, ia pun tergesa-gesa menuju tempat dimana suara anjing itu.

Ketika tiba ditempat dimana anjing itu bersuara, ia melihat anjing-nya sedang mencungkil-cungkil tanah sambil menjerit. Ia pun memandang seputar tempat itu baik di semak-semak, berbatuan dan bandar kayu namun tidak menemukan apa-apa.

ketika pria itu pergi, anjing-nya tetap menggonggong, ia berusaha untuk memanggil anjing-nya, tetapi anjing tersebut masih tetap di tempat itu sambil menatap lubang yang telah di gali pria itu. 

Ia pun berfikir jika pergi meninggalkan anjing maka kemungkinan besar tak ada dapat hasil buruan sehingga ia berbalik  menuju tempat semula, tempat dimana anjing tersebut bersuara. 

Ketika sedang duduk, suara anjing-nya semakin keras dan ia pun beranggapan jika suara anjing semakin keras seperti begini pasti ada sesuatu alias binatang buruan.

Pria pun berinisiatif untuk melanjutkan galian pada lubang tanah yang sudah digali tadi, galian-nya  semakin kebawah pria itu pun terkejut karena ia mendapatkan pasir laut dan sambil berfikir dan melanjutkan galian, ia berkata "waduh apakah bisa ya...? di tempat seperti ini bisa ada pasir... ?. 

Berapa menit kemudian ia pun kembali terkejut karena menemukan kulit kerang laut yang terangkat bersama pasir laut. 

Sementara anjing-nya terus bersemangat seakan-akan binatang buruan tidak jauh dari lubang yang sedang di gali dari pria itu.

Tiba-tiba seekor tikus berlari keluar dari lubang galian pria itu, anjing si pria itu pun mengejar tikus tersebut, dan pria itu mengejar tikus itu dari belakang anjing-nya.  

Seketika itu juga air pun keluar dari lubang dimana tikus itu keluar dan air itu mengejar kemana arah tikus, anjing dan pria tersebut berlari untuk dibunuh. jadi tempat di mana air itu keluar merupakan tempat pamali atau dalam bahasa maybrat "mpau". 

Sementara berlari dan sambil dikejar oleh air, pria itu pun merasa lelah dan ia pun berlari menuju dataran yang lebih tinggi dan membiarkan air itu mengejar dan anjing-nya hingga pada akhirnya tikus dan anjing-nya terbunuh oleh air tersebut. 

Pria itu pun menuju ke dataran yang lebih tinggi dan mengamati bagaimana perjalanan bersama anjing-nya yang sedang mengejar tikus tersebut. 

Sekitar beberapa menit kemudian, pria itu ingin melihat apakah banjir itu sudah mengering ataukah belum, namun ternyata belum dan dia pun terkejut di karena air itu sudah seperti lautan dan itulah danau. Ia pun melihat sekelompok bebek yang bermain diatas air tersebut.

Hari semakin sore dan ia pun ingin pulang namun bagaimana caranya agar bisa sampai di rumah sambil memandang bebek yang sedang bermain di danau tersebut, alhasil ia mendapatkan sebuah ide yang brilian dengan cara membuat suatu wadah membentuk seperti bebek untuk menyeberangi danau tersebut, wadah itu ialah perahu. Setelah perahu jadi, pria itu pun naik namun perahu-nya tidak bergerak dan berdiam di satu tempat. 

Ia berfikir bagaimana agar perahu ini bisa mengantarkan saya agar bisa pulang ke rumah dan ternyata mendapatkan suatu ide "bagaimana bebek bisa bergerak maka dia memegang sebuah kayu sambil mengamati kaki bebek dan ia berhasil membuat sebuah penggayung yang menyerupai kaki bebek. 

Hingga kini masyarakat ayamaru bisa leluarsa menyeberangi, mencari di danau dengan membuat perahu dan penggayung sesuai dengan yang dibuat oleh pria itu. Pria itu merupakan orang yang berasal dari kampung segior distrik ayamaru jaya. Jadi kepala air danau dalam maybrat yaitu maru mana tempat di mana air itu keluar hingga sampai di kampung mapura

Mau tidak mau pria itu pun menggali tanah tempat dimana anjing-nya sedang mencungkil, sedang menggali tanah, anjing mulai bersemangat untuk membantunya dengan menggonggong. Pria itu pun semakin bersemangat untuk menggali tetapi sekitar 2 meter kedalam tanah, ia tidak menemukan apa-apa. 

Sehingga ia pun tidak bersemangat untuk menggali lagi. Alhasil pria itu pun pergi meninggalkan tempat yang baru digali itu.

Mungkin ulasan ini tidak begitu sempurna tetapi akan sedikit membantu dan sekaligus bisa memberitahukan kita, bagaimana kejadiannya kala itu sehingga danau ayamaru terbentuk. 

Comments

Popular Posts