Skip to main content

Featured

"JALAN HIDUP PENUH MISTERI"

 "JALAN HIDUP PENUH MISTERI" Tersembunyi ujung jalan hampir atau masih jauh, ku di bimbing tangan Tuhan ke Negeri yang tak ku tau. Bagai ombak menghempas karang, buih terpisah berhamburan, singgah sebentar tak membekas, hilang dan pergi begitu saja. Kenangan indah tak terlupakan, sahabat dan teman tetap di jaga, kata dan bahasa bagai pedang, akan binasa, salah di gunakan. Baca Juga: Pentingnya Membaca Keluarga adalah kebahagiaan, dunia akan indah jika dihiasi kasih dan sayang, tak terlupakan bahasa dan kata di ucapan indah jika kedengarannya. Jika hidup bagai misteri tak tau apa yang terjadi, siapkan mata menatap jauh, bagai burung camar memantau mangsa, hendak membidik untuk di santap. Jalan yang sunyi siap menanti, entah siapa yang akan menemani, tak ada kawan yang siap mendampingi, beranikan diri untuk melewati, walau badai siap menghabisi. Baca Juga: Pentingnya Menulis Di Sosmed Hidup itu masih misteri, setiap kejadian masi tersembunyi, lorong gelap siap menanti, tak ...

Fakta Menarik.! Tentang Suku Boti

Fakta menarik.! SUKU BOTI Merupakan Suku Yang Tidak Menghukum Pencuri Ketahuan Mencuri

Indonesia dikenal dengan dengan keberagaman suku juga merupakan salah negara yang memiliki banyak suku dan adat yang berbeda-beda. 

Mungkin bagi kalian yang belum mengetahui salah satu suku yang di kenal dengan memiliki hal kasih atau berbuat yang begitu besar, suku tersebut ialah suku boti. Suku boti merupakan keturunan asli pulau timor, atoni metu. Suku ini mendiami lebih tepatnya di kabupaten timor tengah selatan.

instagram.com/sumurdiladang

Jarak antara tempat tinggal suku boti dan pusat pemerintahan kabupaten timor tengah selatan sekitar 30 kilometer dari soe ibu kota kabupaten terebut.

Suku ini di bagi menjadi dua kampung yaitu boti dalam dan boti luar,  salah keunikan yang dimiliki suku ini dan bahkan mungkin tidak dimiliki oleh suku-suku seluruh dunia, yaitu tidak menghukum pencuri yang melakukan pencurian, unik buka?.

Masyarakat boti juga dikenal dengan kebijakannya, jika pencuri maka mereka tidak menghukumnya dan mereka beranggapan atau alasannya, jika barang curiannya habis terpakai maka mereka akan mencurinya lagi dan  tidak akan menimbulkan efek jera dan solusi dari anggapan atau alasan mereka yaitu mereka mengumpulkan barang-barang dari seluruh kepala keluarga dan diberikan kepada pencuri tersebut. 

Dari kedua kampung itu baik kampung boti dalam maupun kampung boti luar, yang hanya mewarisi dan mempraktekan tradisi leluhurnya yaitu hanya kampung boti dalam.

Salah satu contoh yang bisa menjelaskan tradisi mereka yaitu contohnya bila mencuri hasil panen seperti pisang maka warga akan menanam pisang sebanyak kebutuhan pencuri tersebut. Dan berikut bila ada seseorang menebang  pohon, mereka akan menggantinya dengan menanam 5 atau 10 pohon lagi. 

Menarikan bukan.? Sampai pada zaman yang canggih seperti ini. Masih ada suku yang mengajarkan kita betapa indahnya arti kemanusiaan.

Comments