Skip to main content

Featured

"JALAN HIDUP PENUH MISTERI"

 "JALAN HIDUP PENUH MISTERI" Tersembunyi ujung jalan hampir atau masih jauh, ku di bimbing tangan Tuhan ke Negeri yang tak ku tau. Bagai ombak menghempas karang, buih terpisah berhamburan, singgah sebentar tak membekas, hilang dan pergi begitu saja. Kenangan indah tak terlupakan, sahabat dan teman tetap di jaga, kata dan bahasa bagai pedang, akan binasa, salah di gunakan. Baca Juga: Pentingnya Membaca Keluarga adalah kebahagiaan, dunia akan indah jika dihiasi kasih dan sayang, tak terlupakan bahasa dan kata di ucapan indah jika kedengarannya. Jika hidup bagai misteri tak tau apa yang terjadi, siapkan mata menatap jauh, bagai burung camar memantau mangsa, hendak membidik untuk di santap. Jalan yang sunyi siap menanti, entah siapa yang akan menemani, tak ada kawan yang siap mendampingi, beranikan diri untuk melewati, walau badai siap menghabisi. Baca Juga: Pentingnya Menulis Di Sosmed Hidup itu masih misteri, setiap kejadian masi tersembunyi, lorong gelap siap menanti, tak ...

Dampak Ekonomi Yang Timbul Akibat Konflik Antara Rusia Dan Ukraina

Dampak Ekonomi Yang Timbul Akibat Konflik Antara Rusia Dan Ukraina

gambar tentara yang sedang siaga

Tentara Yang Sedang Siaga

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tidak hanya berdampak secara fisik, tapi juga berpengaruh ke perekonomian global. Hal ini terjadi karena ekonomi global saling terhubung satu sama lain.

Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina akan menghambat pemulihan ekonomi akibat covid-19 di kawasan Eropa dan global.

Lantas, dampak ekonomi apa saja yang akan terjadi akibat ketegangan ekonomi kedua negara tersebut.

1. Harga Minyak Dunia

Serangan Rusia ke Ukraina telah mempengaruhi harga minyak dunia. Rusia sendiri merupakan negara yang kaya dengan sumber daya energi.  

Rusia dapat memproduksi 9,7 juta barel minyak per hari. Catatan tersebut menempatkan Rusia sebagai negara penghasil minyak kedua terbesar setelah Amerika Serikat (AS). 

JP Morgan memperingatkan bahwa jika ada aliran minyak Rusia yang terganggu oleh krisis, maka harga minyak bisa dengan mudah melonjak menjadi US$120 per barel. 

Jika ekspor minyak dari Rusia berkurang setengahnya, harga minyak mentah akan melonjak hingga US$150 per barel.

2. Ancaman Inflasi

Ketegangan Rusia dengan Ukraina dapat membuat inflasi di beberapa negara memburuk.

Jika minyak naik menjadi lebih besar per barelnya, tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) secara tahunan bisa naik hingga 10 persen.

Harga minyak yang tinggi tentu akan dibebankan kepada perusahaan hingga konsumen. Selain energi, komoditas lain dapat mengalami gejolak harga seperti logam, aluminium, dan paladium.

"Semua ini akan terjadi pada saat pasokan komoditas lebih tertekan daripada sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir. "kata Kepala Strategi Global JPMorgan Funds David Kelly"(dikutip)

BACA JUGA KONFLIK UKRAINA : PASUKAN RUSIA MENYERANG DARI TIGA SISI

3. Gejolak Pasar Saham

Saat ini investor tengah fokus terhadap gejolak Rusia dan Ukraina. Tanda-tanda eskalasi perang membuat investor menahan transaksi di pasar saham.

Investor berpotensi melakukan aksi jual besar-besaran. Pasalnya, kenaikan harga minyak dunia dan inflasi karena aksi militer Rusia membuat investor khawatir dengan proses pemulihan ekonomi di dunia.

Ketidakstabilan pasar juga dapat merusak kepercayaan di antara konsumen dan pelaku bisnis.

4. Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Konflik seperti invasi dan peperangan memang dapat mengganggu stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikhawatirkan dapat terjadi pada invasi yang dilakukan Rusia.

AS khawatir ketegangan antar kedua negara dapat memperburuk pemulihan ekonomi negaranya, memperburuk inflasi, dan meningkatkan ketidakpastian.

Analisis mengemukakan apabila lonjakan harga minyak dunia menyentuh US$ 110 per barel, maka akan mengurangi PDB AS sebesar 1 persen.

Memang tidak sedramatis dampaknya terhadap inflasi, tetapi masih signifikan mengingat ekonomi AS belum sepenuhnya pulih akibat covid.

4. Kenaikan Suku Bunga

Jika inflasi melonjak di atas 10 persen, tentu The Fed akan mengendalikan harga dengan menaikkan suku bunga yang lebih cepat.

Kenaikan suku bunga yang akan datang dari The Fed akan meningkatkan biaya pinjaman bagi konsumen dalam segala hal. Beberapa contohnya, seperti hipotek, pinjaman mobil, hingga kartu kredit.

The Fed dapat memilih untuk mengabaikan peningkatan inflasi hanya sebagai fenomena sementara yang didorong oleh situasi Rusia-Ukraina. Namun, strategi itu tidak berjalan dengan baik tahun lalu, di mana The Fed akhirnya mengabaikan deskripsi "sementara" tentang inflasi terkait covid.

Yang pasti, ketegangan Rusia-Ukraina akan semakin memperumit tugas The Fed untuk mengendalikan inflasi tanpa memicu resesi ekonomi.

5. Serangan Siber

Presiden AS Joe Biden memperingatkan Rusia untuk tidak melancarkan aksi serangan siber.

"Jika Rusia menyerang Amerika Serikat atau sekutu melalui cara asimetris, seperti serangan siber yang mengganggu terhadap perusahaan kami atau infrastruktur penting, kami siap untuk merespons," kata Biden.

Serangan siber hanyalah salah satu contoh bagaimana situasi Rusia-Ukraina dapat meluas ke kehidupan sehari-hari.

"Perang berkembang dengan cara yang tidak terduga. Tidak seorang pun boleh berasumsi bahwa mereka dapat melihat semua dampak perang pada awalnya.

Comments