Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Memahami Arti Kemiskinan
Apakah kalian tahu makna kemiskinan?
Jika seseorang bertanya kepada kalian soal ini, apakah jawaban yang terlintas di pikiran kalian? Biasanya kemiskinan lebih mudah dikaitkan dengan perkataan-perkataan tidak enak didengar oleh telinga kita yaitu seperti penderitaan, kekurangan zat, kelaparan, sama halnya dengan terjadi kelaparan di Afrika.
Mungkin kita boleh menyalahkan diri kita sendiri tetapi kita tidak bisa melawan atau bahkan menyalahkan takdir kita.

Tampak Aktivitas Di Sekita Rumah
Walau bagaimanapun, aliran maklumat yan sering dan berlebihan ini dapat mengakibatkan rangsangan yang berlebihan sekaligus membawa kepada penyekapan (desensitisation). Kini kita berhadapan dengan masalah untuk menepis segala pengetahuan ini. Antara kemahiran yang penting kini adalah mengetahui sama ada sesuatu perkara itu betul, selain upaya untuk menilai maklumat sama ada berguna ataupun tidak. Tidak hanyalah fake news atau berita palsu menjadi satu permasalahan dalam dunia hari ini.
Kita hidup di Zaman Kelewahan -The Age of Excess. Di seluruh dunia, kita mengeluarkan semakin banyak hasil dan produk, hidangan makanan pula semakin besar. Jika lebih banyak harta dan kekayaan material yang boleh dikumpul, lebih baik.
Tetapi kelewahan ini bukanlah dari segi material sahaja, ia juga berlaku dari segi maklumat. Dengan wujudkan dan ledakan Internet, kita seolah telah diserang dengan maklumat dari setiap sudut. Segalanya kini benar-benar berada di ujung jari.
Alam pada itu, kita juga dapat melihat sejauh mana kurangannya kepekaan orang terhadap isu global yang serius
Begitu juga dengan kemiskinan. Kita memang mengakui kewujudnya sebagai satu masalah. Mungkin kita turut berusaha melakukan yang terbaik untuk membantu, atau benar-benar berasa kasihan kepada mereka yang terperangkap di dalam kemiskinan tersebut. Mungkin juga kita sudah menganggap ia adalah masalah yang terlalu besar dan kita tidak boleh membawa sebarang perubahan. Maka kita meneruskan kehidupan seperti biasa.
"Kemiskinan adalah sesuatu yang rumit. Ada yang jelas kelihatan, tapi ada juga yang tersembunyi."
Dalam era modern ini, kemiskinan tidak lagi sepadan dengan stereotaip yang biasa kita ketahui. Contohnya golongan miskin bandar. Kita sering mengaitkan kemiskinan dengan gelandangan, mengemis di tepi jalan, atau tinggal di kawasan luar bandar. Namun gambaran kemiskinan di bandar mungkin kelihatan sangat berbeza, seperti kehidupan seorang pekerja kilang yang tinggal di flat kos rendah dan menanggung enam orang ahli keluarga dengan gaji sekadar RM1,200.
Mustahil untuk kita memberi takrifan khusus berkenaan kemiskinan, karena ia adalah subjek yang begitu luas dengan aspek yang berbeza, dan tafsiran yang memerlukan konteks. Pada 2019, Pelapor Khas PBB Philip Alston mempersoalkan kaedah Malaysia dalam mengukur kemiskinan, yang menghasilkan kadar kemiskinan negara hanya pada paras 0.4% - salah satu yang terendah di dunia. Ini karena Malaysia mentakrifkan kemiskinan sebagai pendapatan isi rumah yang kurang daripada RM980 sebulan - angka ini pastinya memerlukan semakan. Pegawai PBB berpendapat garis kemiskinan tersebut adalah terlalu rendah, dan mencadangkan agar ia lebih bersifat realistik, contohnya pada kadar <RM2000. Jika kita menggunakan kadar tersebut, ini bermakna kadar kemiskinan di Malaysia adalah di antara 16 hingga 20%.
Popular Posts
Aogashima Volcano, Tempat Wisata Terpencil Yang Terletak Dibawah Kawah Gunung Berapi
- Get link
- X
- Other Apps
Dampak Ekonomi Yang Timbul Akibat Konflik Antara Rusia Dan Ukraina
- Get link
- X
- Other Apps
85 Tempat Wisata Terindah Di Dunia Tahun 2022
- Get link
- X
- Other Apps
Comments