Skip to main content

Featured

"JALAN HIDUP PENUH MISTERI"

 "JALAN HIDUP PENUH MISTERI" Tersembunyi ujung jalan hampir atau masih jauh, ku di bimbing tangan Tuhan ke Negeri yang tak ku tau. Bagai ombak menghempas karang, buih terpisah berhamburan, singgah sebentar tak membekas, hilang dan pergi begitu saja. Kenangan indah tak terlupakan, sahabat dan teman tetap di jaga, kata dan bahasa bagai pedang, akan binasa, salah di gunakan. Baca Juga: Pentingnya Membaca Keluarga adalah kebahagiaan, dunia akan indah jika dihiasi kasih dan sayang, tak terlupakan bahasa dan kata di ucapan indah jika kedengarannya. Jika hidup bagai misteri tak tau apa yang terjadi, siapkan mata menatap jauh, bagai burung camar memantau mangsa, hendak membidik untuk di santap. Jalan yang sunyi siap menanti, entah siapa yang akan menemani, tak ada kawan yang siap mendampingi, beranikan diri untuk melewati, walau badai siap menghabisi. Baca Juga: Pentingnya Menulis Di Sosmed Hidup itu masih misteri, setiap kejadian masi tersembunyi, lorong gelap siap menanti, tak tau

Fakta Menarik.! Burung Cenderawasih (Burung Surga): Klasifikasi, Ciri-Ciri, Habitat, Makanan Dan Jenis

Terimakasih sobat sudah berkunjung, dalam post kali ini akan di bahas tentang cenderawasih, nah berikut penjelasannya. 

Burung Cenderawasih merupakan salah satu satwa endemik yang dilindungi dan dilestarikan. Burung cenderawasih sering disebut juga sebagai burung surga (bird of paradise). Karena merupakan satwa endemik, Burung cenderawasih banyak ditemukan di kawasan Indonesia bagian timur.

Gambar burung cendrawasih Kuning
Burung Cenderawasih Kuning

Burung langka ini merupakan spesies endemik yang hanya terdapat di pulau Papua dan juga burung endemik ini mempunyai peran penting dalam adat budaya suku-suku yang ada di tanah Papua.

Klasifikasi 

Klasifikasi burung cenderawasih adalah sebagai berikut :

Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Paradisaeidae

Ciri-Ciri Burung Cenderawasih

Ciri utama dari burung cenderawasih adalah burung ini memiliki bulu yang panjang dengan warna dan bentuk yang indah. Cenderawasih jantan memiliki bulu yang lebih panjang dibandingkan betina. Warna bulu pejantan pun lebih bervariasi dari betina, bulunya merupakan gabungan warna dari kuning, coklat, hitam, putih, orange, biru dan merah.

Panjang tubuhnya bervariasi tergantung jenisnya, yang paling kecil adalah spesies Cenderawasih Raja yang panjang tubuhnya mencapai 15 cm dengan berat sekitar 50 gram. Sedangkan yang terbesar adalah jenis Cenderawasih paruh hitam dengan panjang maksimal 110 cm dan berat 430 gram.

Memiliki bentuk kaki tipe petengger dengan jari-jari kaki yang panjang dan telapak kaki yang datar. Sesuai dengan namanya, bentuk kaki yang demikian mempermudah cenderawasih untuk bertengger pada cabang pohon.

Burung ini memiliki paruh yang tebal dan runcing, paruh yang demikian dapat digunakannya untuk memecah buah dan memotong hewan kecil kecil sesuai dengan makanannya.

Habitat

Habitat alami burung Cenderawasih berada di hutan-hutan pegunungan, terutama di Pulau Papua. Umumnya ia hidup di daerah dengan ketinggian 1.400 meter sampai 1.800 meter di atas permukaan laut. 

Burung Cenderawasih menyukai hutan yang lebat serta terdapat beberapa jenis tumbuhan merambat di sekitarnya. Biasanya ia menyukai untuk bertengger di percabangan pepohonan yang ada di hutan tersebut. Ia mencari makan dengan cara berpindah dari cabang ke cabang lainnya sambil melihat apakah ada buah-buahan atau hewan kecil yang bisa dimakannya.

Burung cenderawasih umumnya hidup di daerah yang memiliki hutan hujan tropis dan di habitatnya pun, mereka mempunyai kebiasaan yaitu bermain di pagi hari saat matahari terbit.

Burung yang menjadi kebanggaan masyarakat Papua ini memiliki warna bulu yang indah. Bahkan, karena keindahannya itu burung cenderawasih konon diceritakan jarang turun ke tanah dan lebih sering terbang hinggap dari pohon ke pohon.

Warna bulu cenderawasih memang terlihat sangat cerah dengan perpaduan kombinasi antara warna hitam, coklat kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu.

Lebih-lebih lagi karena keindahan bulunya, orang-orang terkadang menyebut Burung Cenderawasih sebagai bird of paradise yang memiliki arti burung dari surga.

Persebaran burung ini di dunia hanya terdapat di 3 Negara yaitu Indonesia, Papua Nugini dan Australia. Di Indonesia, burung ini hanya terdapat di Pulau Papua. Itupun, populasinya sudah sangat sulit ditemukan di alam liar karena telah rusaknya habitat alami untuk dihuni jenis burung ini.

Selain karena rusaknya habitat alaminya, burung cendrawasih juga banyak di buru manusia untuk diambil bulunya. Hal itulah yang menyebabkannya masuk ke dalam jenis hewan yang terancam punah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memasukkan burung ini sebagai salah satu jenis burung yang dilindungi.

Bulu burung cenderawasih juga sering digunakan sebagai hiasan dalam upacara-upacara, pernikahan dan ritual-ritual keagamaan di daerah setempat. 

Masyarakat Papua percaya bahwa burung cenderawasih bisa membawa keberuntungan dan bisa menjaga kelestarian tanah Papua sehingga mereka sangat mengeramatkan burung cenderawasih. 

Dan barangsiapa yang mengganggu keberlangsungan ekosistem burung cenderawasih maka masyarakat papua memiliki hukum adat bagi pelakunya.

Makan Burung Cenderawasih

Buah-buahan

Pada alam liar cenderawasih dikenal sebagai burung yang suka mengkonsumsi buah-buahan. Di alam liarnya, cendrawasih biasa mencari makan di daerah yang rendah. Pada saat bertemu dengan pohon pepaya, burung cendrawasih tidak segan untuk mematuk kulit semangka dan juga mengkonsumsi daging buahnya.

Serangga Kecil

Selain memakan buah-buahan dan biji-bijian, burung cendrawasih juga suka memakan serangga kecil. Biasanya burung cenderawasih memakan serangga yang berada di pohon-pohon atau di rantingnya.

Jenis-Jenis Burung Cenderawasih

Banyak yang mengira bahwa burung cenderawasih merupakan suatu spesies burung padahal itu tidak benar. 

Gambar Burung Cenderawasih Botak
Burung Cenderawasih Botak

Burung cenderawasih merupakan sekelompok burung yang masuk ke dalam famili Paradisaeidae. Didalamnya terdiri atas 42 spesies burung yang dikelompokkan ke dalam 15 genus. Dari 42 spesies burung tersebut, 30 diantaranya dapat ditemukan di negara kita. Beberapa jenis burung Cendrawasih tersebut diantaranya adalah :

  • Cicinnurus respublica (Cenderawasih Botak), endemik pulau Waigeo, Raja Ampat.
Burung ini termasuk mungil karena ukurannya hanya sekitar 21 cm dan ukuran betina lebih kecil lagi. Jantan memiliki bulu berwarna hitam dan pada bagian leher terdapat garis kuning, bagian kakinya biru, paruhnya hijau dan punya sepasang ekor berwarna ungu.
  • Cicinnurus regius (Cenderawasih Raja), Papua dan pulau sekitarnya.
  • Cicinnurus magnificus (Cenderawasih Belah Rotan), Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
Ukuran Cenderawasih Belah Rotan sekitar 26 cm. Bulu jantan berwarna hijau di bagian dada, kuning terang pada sayap, dan kaku berwarna biru. Terdapat pula 2 bulu biru kehijauan melengkung pada bagian ekornya. Untuk burung betina berwarna coklat dan menghasilkan telur berwarna krem.
  • Drepanornis bruijnii (Cenderawasih Pale Billed Sicklebill), Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
  • Astrapia nigra (Cenderawasih Astrapia Arfak), endemik Papua, Indonesia.
  • Lophorina magnifica (Cenderawasih Toowa Cemerlang) Indonesia, Papua Nugini, dan Australia.
Ukuran burung ini sekitar 23 sampai 25 cm dan tersebar di Indonesia, Papua Nugini serta Australia. Burung jantan memiliki bulu berwarna ungu berkilau di dada atas dan perunggu di dada bagian bawah, kepalanya biru kehijauan. Sedangkan burung betina warnanya cenderung pucat, gelap kecoklatan.
  • Lophorina superba (Cenderawasih Kerah), Papua, Indonesia.
Burung ini berasal dari genus Lophorina dengan ukuran sekitar 26 cm. Burung jantan berwarna hitam dengan mahkota hijau kebiruan, sedangkan betina berwarna coklat kemerahan. Burung betina sangat pemilih dalam menentukan pasangan, dari 15 hingga 20 pejantan, hanya jantan terakhir yang dipilihnya. Burung ini dikenal memiliki sistem asmara yang rumit.
  • Lycocorax pyrrhopterus (Cenderawasih Gagak), endemik Maluku.
Burung Cenderawasih Gagak berukuran 34 cm dengan bulu gelap yang halus. Paruhnya hitam dan suaranya mirip gonggongan anjing. Jantan dan betina penampilannya sangat mirip, namun ukuran betina lebih kecil.
  • Epimachus fastuosus (Cenderawasih Paruh Sabit Kurikuri), Papua.
  • Epimachus albertisi (Cenderawasih Paruh Sabit Hitam), Papua.
  • Manucodia ater (Manukodia Mengkilap), Indonesia dan Papua Nugini.
Burung ini bersifat penyendiri atau berpasangan. Ukurannya sekitar 42 cm dengan bulu hijau, ungu dan biru yang mengkilap, paruhnya berwarna hitam, matanya merah dan ekornya panjang.
  • Manucodia comrii (Cenderawasih Manukod Jambul Bergulung)
  • Semioptera wallacii (Bidadari Halmahera), endemik Maluku.
  • Seleucidis melanoleuca (Cenderawasih Mati Kawat), Papua.
  • Paradigalla carunculata (Cenderawasih Paradigala Ekor Panjang), Papua.
  • Paradisaea minor (Cenderawasih Kuning Kecil), Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
Jenis ini berukuran sedang dengan panjang 32 cm. Warna tubuh bagian depan merah kecoklatan, sedangkan bagian belakangnya cenderung kekuningan. Pada betina area kepala berwarna coklat dan terdapat bulu putih di dadanya. Untuk burung jantan memiliki bulu hijau di sekitar tenggorokan dan sepasang bulu ekor panjang putih dan kuning.
  • Paradisaea apoda (Cenderawasih Kuning Besar), Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
  • Paradisaea raggiana (Cenderawasih Raggiana), Papua (Indonesia dan Papua Nugini).
Burung ini hidup di Papua bagian tenggara dan berukuran sekitar 34 cm. Bulunya berwarna kombinasi merah, coklat, abu-abu pada bagian kaki dan mata berwarna kuning. Perbedaan jantan dan betina terletak pada postur dan warna bulu sekitar tenggorakan. Betina berukuran lebih kecil dan sang jantan memiliki mahkota kuning dan bulu hijau di lehernya.
  • Paradisaea rubra (Cenderawasih Merah), endemik pulau Waigeo, Indonesia.
Burung ini berasal dari Raja Ampat dengan ukuran 33 cm. Ukuran betina lebih kecil dari jantan. Ciri warna Cendrawasih Merah adalah berbulu merah, paruh kuning, serta di atas mata terdapat bulu hijau tua. Di bagian ekornya terdapat sepasang ekor yang bentuknya sangat khas.
  • Parotia sefilata (Cenderawasih Parotia Arfak), endemik Papua, Indonesia.
  • Pteridophora alberti (Cenderawasih Panji), Papua.
Cenderawasih Panji hanya sekitar 22 cm dan lebih kecil dari jenis lainnya. Akan tetapi ada bulu yang tumbuh di bagian kepala mencapai 41 cm untuk menarik betina. Tubuhnya berwarna hitam, kaki abu-abu dan matanya kuning. Sedangkan burung betina ukurannya lebih kecil lagi, yakni 19 cm. Habitat burung ini ada di pegunungan Jayawijaya.

Itulah penjelasan mengenai Klasifikasi, Ciri-Ciri, Habitat, Makanan Dan Jenis pada Burung Cenderawasih.

Comments

Popular Posts